Gara-Gara 2 Keputusan Wasit ini Lho... yang Bikin Timnas Takraw Putri Mundur
Mungkin
banyak yang belum tahu kenapa timnas takraw putri mundur. Jadi biar nggak
nebak-nebak, ini faktanya...
Keputusan tim sepak takraw putri Indonesia
mundur alias walk out (WO) dari partai final cabang olahraga sepak takraw SEA
Games 2017 bukan semata-mata tak beralasan kuat.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk protes atas kepemimpinan
wasit yang dirasa merugikan tim Indonesia.
Mengutip IDNTimes, dalam pertandingan yang digelar di
Titiwangsa Indoor Stadium Kuala Lumpur pada Minggu (20/8) itu, tim putri
Indonesia mundur saat pertandingan final menghadapi tim putri Malaysia.
Menpora Imam Nahrawi yang turut hadir menyaksikan pertandingan tersebut pun merasa kecewa atas kejadian tersebut. Berikut beberapa kejadian yang membuat tim Indonesia memilih mundur.
Menpora Imam Nahrawi yang turut hadir menyaksikan pertandingan tersebut pun merasa kecewa atas kejadian tersebut. Berikut beberapa kejadian yang membuat tim Indonesia memilih mundur.
Dianggap mengangkat kaki saat lakukan serve.
Sejak awal set pertama tercatat telah ada tanda-tanda yang
kurang menguntungkan bagi tim Indonesia, namun pelatih Indonesia tak mempermasalahkan
hingga Indonesia harus kalah 22-20. Memasuki set kedua, keberpihakan wasit
mulai terasa. Delapan kali serve tim Indonesia dinyatakan mengangkat kaki,
sehingga dianggap tidak sah. Dengan demikian, otomatis menjadi keuntungan poin
bagi tim lawan.
"Saya sendiri tidak merasa mengangkat kaki ketika tekong (servis),tapi kenapa di fault oleh wasit, bahkan sampai 8 kali. Itulah yang membuat kami memutuskan berhenti. Kami merasa dirugikan oleh wasit," ujar Lena, pemain putri sepak takraw. Sementara itu asisten pelatih Abdul Gani sangat kecewa dengan keputusan tersebut. "Wasit sangat terlihat membela tuan rumah. Beberapa tekong kita di fault. Bagaimana mau main, kan kasian para pemain kami. Sepertinya ini sudah diatur," ujarnya seperti dikutip dari laman kompas.com.
"Saya sendiri tidak merasa mengangkat kaki ketika tekong (servis),tapi kenapa di fault oleh wasit, bahkan sampai 8 kali. Itulah yang membuat kami memutuskan berhenti. Kami merasa dirugikan oleh wasit," ujar Lena, pemain putri sepak takraw. Sementara itu asisten pelatih Abdul Gani sangat kecewa dengan keputusan tersebut. "Wasit sangat terlihat membela tuan rumah. Beberapa tekong kita di fault. Bagaimana mau main, kan kasian para pemain kami. Sepertinya ini sudah diatur," ujarnya seperti dikutip dari laman kompas.com.
Bola dianggap menyentuh tangan.
Skor menunjukkan 16-9 untuk keunggulan Indonesia, ketika
wasit Muhammad Radi asal Singapura mulai mengeluarkan keputusan-keputusan yang
tidak tepat. Menurut Radi, bahwa tekong (serve) yang dilakukan tim Indonesia
terdapat pelanggaran seperti mengangkat kaki tumpuan dan bola takraw yang
menyentuh tangan pemain. Pelatih Kepala tim takraw putri Indonesia, Asry Syam
sempat melakukan protes ke wasit, namun wasit menolak protes tim Indonesia
sehingga tim pun memutuskan walk out.
Menpora kecewa.
Menpora, Imam Nahrawi yang juga hadir menyaksikan mengaku
kecewa atas keputusan ini. Namun ia juga tak menampik bahwa memang wasit tidak
menjalankan tugasnya dengan baik. "Lebih dari lima kali servis yang
seharusnya menjadi poin bagi Indonesia justru dianggap fault dan menjadi
keuntungan bagi lawan. Kondisi ini jelas sangat merugikan," ujarnya.
Menpora pun turun untuk langsung menenangkan pemain di ruang ganti. Menurutnya, seorang wasit harus jujur dan netral dalam memimpin pertandingan. "Seharusnya keputusan wasit harus diambil secara jujur dan tidak memihak. Seperti ada rekayasa untuk menghalangi langkah Indonesia. Apakah kemenangan harus diraih dengan cara seperti ini?," tegas Menpora seperti dikutip dari antaranews.com.
Hari ini, tim sepak takraw kembali melakukan aksi walk-out. Tim sepak takraw dijadwalkan untuk bertanding melawan Filipina pada pukul 09.00 hari ini (21/8),namun seluruh tim memutuskan untuk tidak datang ke arena. Sikap ini diambil sebagai protes atas perlakuan yang diterima oleh tim Indonesia kemarin.
Namun demikian, cabang sepak takraw hanya bisa mengandalkan sumbangan medali dari nomor takraw putra.
Menpora pun turun untuk langsung menenangkan pemain di ruang ganti. Menurutnya, seorang wasit harus jujur dan netral dalam memimpin pertandingan. "Seharusnya keputusan wasit harus diambil secara jujur dan tidak memihak. Seperti ada rekayasa untuk menghalangi langkah Indonesia. Apakah kemenangan harus diraih dengan cara seperti ini?," tegas Menpora seperti dikutip dari antaranews.com.
Hari ini, tim sepak takraw kembali melakukan aksi walk-out. Tim sepak takraw dijadwalkan untuk bertanding melawan Filipina pada pukul 09.00 hari ini (21/8),namun seluruh tim memutuskan untuk tidak datang ke arena. Sikap ini diambil sebagai protes atas perlakuan yang diterima oleh tim Indonesia kemarin.
Namun demikian, cabang sepak takraw hanya bisa mengandalkan sumbangan medali dari nomor takraw putra.
Komentar
Posting Komentar